Kamis, 12 April 2018

Situs Judi Bola Online - UEFA Didesak Pakai VAR di Liga Champions

Situs Judi Bola Online - Dua insiden berlangsung pada pertandingan leg ke-2 Liga Champions 2017-2018. Imbasnya, UEFA terima kritik karna tidak mengaplikasikan tehnologi VAR pada arena Liga Champions.

Insiden pertama berlangsung saat Manchester City menjamu Liverpool di Etihad Fase. Waktu itu, gol Leroy Sane mendekati jeda sesi pertama dibatalkan wasit.

Wasit berasumsi Sane lebih dahulu ada dalam tempat offside. Walau sebenarnya, menurut video siaran ulang, penyerang asal Jerman itu ada pada tempat yang pas.

Ketentuan itu buat kubu Manchester City meradang. Manajer Pep Guardiola lakukan memprotes pada wasit sampai mesti melihat sesi ke-2 dari tribune pemirsa.

Sesudah kompetisi, gelandang The Citizens, Bernardo Silva, memohon UEFA mengaplikasikan VAR di Liga Champions. Bernardo Silva berasumsi tehnologi itu bisa menolong kurangi pro-kontra.

" Kami juga akan coba memenangkan Liga Champions musim depan. Saat ini kami akan berupaya memenangkan Premier League. Pada UEFA, dapatkah Liga Champions memakai VAR musim depan? Itu dapat banyak menolong, " catat Bernardo Silva pada account Instagram-nya diambil dari Situs Judi Bola Online.

Manchester City bukanlah hanya satu perempat finalis Liga Champions sebagai korban pro-kontra pengadil di Eropa. Juventus alami hal yang serupa.

Mulai kompetisi dengan defisit tiga gol di kandang, Juventus dapat membalikkan kondisi sampai menit ke-90. Tetapi, pro-kontra berlangsung mendekati saat normal selesai.

Wasit menunjuk titik putih karna berasumsi bek Juventus, Medhi Benatia, tidak mematuhi penyerang Real Madrid, Lucas Vazquez. Walau sebenarnya, menurut video siaran ulang Benatia tentang bola, bukanlah Vazquez.

Seperti Guardiola, kapten Juventus, Gianluigi Buffon, protes ketentuan wasit. Wasit lalu mengganjar Buffon dengan kartu merah.

Presiden Juventus, Andrea Agnelli, segera memohon UEFA mengaplikasikan VAR di Liga Champions. Agnelli terasa UEFA harus ikuti Serie A yang sudah mengaplikasikan tehnologi itu.

" Jika UEFA belum juga siap mengaplikasikan VAR, mereka mesti melatih wasit. Kami di Serie A, dan Jerman, Portugal, serta sebagian beda sudah mengerjakannya. Kita tidak dapat membiarkan insiden begini berlangsung, " katanya.

Tekanan Memakai VAR

Keinginan mengaplikasikan VAR di Liga Champions bukanlah hal baru. Beberapa pihak vokal menyuarakan hal itu pada UEFA dalam sebagian musim paling akhir.

Dua insiden yang melibatkan Manchester City serta Juventus buat tekanan itu makin marak. Beragam pihak mulai bekas pelatih sampai jurnalis top Eropa, angkat nada.

Satu diantara yang bertemura paling vokal yaitu mantan manajer Manchester United, Louis van Gaal. Menurut dia, kompetisi jalan lebih cepat dalam sepak bola moderen.

" Saya telah menyarankan system seperti VAR mulai sejak 20 th. yang lalu. Menurut saya, tehnologi itu mesti digunakan di Liga Champions. Sekarang ini, sepak bola jalan cepat serta tidak segalanya dapat diawasi wasit, " tutur Van Gaal pada Ziggo Sports.

Hal seirama disibakkan satu diantara jurnalis kenamaan Eropa, Andrew Warshaw. Dia berasumsi kompetisi Liverpool menghadapi Manchester City jadi contoh pentingnya pemakaian VAR di Liga Champions.

" Satu gol bisa merubah hasil kompetisi, demikian halnya ketentuan seseorang wasit. Pemakaian VAR pada Piala Dunia 2018 dapat hasilkan pro-kontra. Tetapi, jika system itu mesti dipakai, kompetisi Manchester City kontra Liverpool adalah waktu yang pas, " catat Warshaw.

Lantas, apa pendapat UEFA masalah VAR?

UEFA Malas Aplikasikan VAR

Sebagian minggu yang lalu, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengonfirmasi akan tidak mengaplikasikan VAR di Liga Champions, paling tidak bagi musim 2018-2019. Ceferin terasa tehnologi itu masih tetap membingungkan.

" Kami akan tidak mengaplikasikan VAR di Liga Champions musim depan. Saya masih tetap lihat banyak kebingungan dengan aplikasi ketentuan itu, " kata Ceferin sesudah kongres UEFA di Slovenia pada akhir Februari 2018.

" Meskipun demikian, saya tidak menentang aplikasi VAR di Piala Dunia. Hal tersebut karna ketentuan di ambil oleh International Football Association Board (organisasi yang bertanggungjawab mengatur 'Laws of the Game'), " lanjutnya melansir dari Situs Judi Bola Online.

Ketentuan itu dipandang akan mendatangkan kekecewaan karna banyak pihak berasumsi VAR dibutuhkan pada pertandingan antarklub nomor satu di Eropa itu. Pemakaian tehnologi itu dipandang dapat kurangi pro-kontra.

Walau sebenarnya, VAR sudah diaplikasikan di sebagian pertandingan seperti Serie A, Bundesliga, serta Piala Dunia Antarklub. Bahkan juga, tehnologi itu akan mulai dicoba di Piala Dunia 2018.

Pantas ditunggu, apakah dua insiden yang berlangsung pada perempat final Liga Champions 2017-2018 juga akan merubah ketentuan UEFA?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Judi Online Bola - Lawan Juventus Bakal Suka Saksikan Ronaldo Berkostum Putih-Hitam

Judi Online Bola - Isu Cristiano Ronaldo serta Juventus memanglah selalu menguat dalam sekian hari paling akhir. Sesudah negosiasi permas...